Senin, 14 April 2014

Dan kepakan sayap kanan itu pun melaju...

Pada dasarnya manusia memiliki harapan dan ketakutan. Begitu pun dengan W yang memiliki harapan untuk dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi namun ketakutan ekonomi menghampirinya. Hingga akhirnya W tidak mengepakan sayap harapannya selama setahun.  Di awali dari sebuah keinginan yang luar bisa untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Luar biasa karena hanya W yang mempunyai keinginan itu di dalam keluarganya yang notabene secara ekonomi tidak mampu untuk membiayai kuliah anak-anaknya. Keinginan itu tertunda selama satu tahun karena keberanian untuk melangkah belum bulat. Satu tahun pun berlalu dan ia  tersadar manakala seseorang datang memberikan keyakinan bahwa rezeki itu sudah di depan pintu dan tinggal kita yang membuka kunci pintu untuk menggapainya.
Dengan azzam dan keyakinan yang kuat, W mengikuti SPMB hanya dengan bermodalkan uang Rp. 250.000,- hasil privatannya. Dua per tiga uang itu dibelikan formulir pendaftaran dan sisanya untuk transport. Tes SPMB 2005 pun dijalani dengan berbagai ujian yang mengiringi. Mulai dari pusat penukaran bukti pendaftaran yang sudah ditutup, tidak mendapat kursi di ruang ujian, dibohongi tukang koran hingga mendapat perlakuan yang tidak seharusnya dari pihak keuangan kampus di mana ia diterima sebagai mahasiswa barunya. “ kalau anda tidak mampu untuk membayar ini, jangan kuliah di sini tapi di sana di belakang, universitas terbuka!, yang hanya satu juta”, begitu ucapan pihak keuangan kampus tersebut. Sungguh tidak pernah terbayangkan akan menerima ucapan seperti itu. W tidak membiarkan kesedihannya berlarut-larut, ia menjadikan ucapan itu sebagai lecutan untuk dirinya terus bergerak menggapai harapan.
Hari-hari ia lalui untuk memenuhi uang masuk kuliah. Dan bantuan Alloh Yang Maha Pengasih pun datang dari berbagai arah yang tidak diduga-duga. Belum genap setahun, uang pinjaman dari teman-temannya untuk membayar uang masuk kuliah dapat dikembalikan. Alhamdulillah....begitu besarnya kuasa Alloh SWT.
Targetan untuk dapat kuliah empat tahun terwujud sudah manakala diri ini berhasil menyelesaikan Seminar Hasil Penelitian dan wisuda di tahun 2009. Bukan tanpa ujian untuk menyelesaikan itu semua. Membaca dan mencatat buku teman dikostan, aktif organisasi di kampus, bersosialisasi dengan kakak kelas dan para birokrat kampus adalah strategi W untuk menghadapi dan menyikapi ujian yang ada selama menjalani perkuliahan. Berjalan kaki dari rumah ke kampus pun pernah dijalani demi keberlangsungan kulliahnya.  Meninggalnya bapak saat dua hari menjelang sidang Seminar Persiapan Skripsi (SPS) adalah ujian terberat yang harus dilalui. Berat karena bapak adalah orang yang sangat dekat dan ingin melihat anak satu-satunya yang kuliah ini diwisuda di hadapannya. Di hati kecil ini, walau berat tapi ku yakini bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik. Dengan ini W semakin menghargai arti kehidupan dan perjuangan dari seorang bapak yang telah memberikan hidupnya untuk ke enam anaknya. “ terima kasih bapak atas perhatian dan pelajaran kehidupan yang engkau berikan, semoga Alloh SWT memberikan kebaikan akhirat untukmu, aammiinn.....”
Meninggalnya bapak cukup memberikan dampak kepada W, di mana saat sidang SPS, ia tidak fokus dan hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan. Banyak yang harus direvisi hingga hanya mampu berdo’a “jika sekarang bukan waktu yang pas untuk lulus maka berikanlah kelapangan, namun sebaliknya jika sekarang adalah waktu yang tepat untuk lulus maka mudahkanlah”, hanya itu gumaman hatinya. Namun, yang terjadi adalah lagi-lagi bantuan Alloh datang tepat pada waktunya. Bimbingan luar biasa dari dosen pembimbing yang luar biasa, kemudahan mendapatkan key informan dan buku secara gratis dari Departemen Sosial tanpa surat permohonan hingga kemampuan untuk menjawab semua pertanyaan dari dosen penguji adalah hadiah dari Alloh setelah menjalani ujian yang menerpa. Alhamdulillah.....kini impian itu tercapai....kepakan sayap penuh harapan dapat dikibasan ..... Ya Alloh, mudahkanlah diri ini untuk dapat terus mengepakan sayap menggapai harapan dan cita-cita hingga akhirnya menuju syurgaMu. Aamminn....