Dan kepakan sayap kanan itu pun
melaju...
Pada dasarnya manusia memiliki harapan dan ketakutan. Begitu pun dengan W
yang memiliki harapan untuk dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi
namun ketakutan ekonomi menghampirinya. Hingga akhirnya W tidak mengepakan sayap
harapannya selama setahun. Di awali dari
sebuah keinginan yang luar bisa untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
Luar biasa karena hanya W yang mempunyai keinginan itu di dalam keluarganya
yang notabene secara ekonomi tidak mampu untuk membiayai kuliah anak-anaknya.
Keinginan itu tertunda selama satu tahun karena keberanian untuk melangkah
belum bulat. Satu tahun pun berlalu dan ia
tersadar manakala seseorang datang memberikan keyakinan bahwa rezeki itu
sudah di depan pintu dan tinggal kita yang membuka kunci pintu untuk
menggapainya.
Dengan azzam dan keyakinan yang kuat, W mengikuti SPMB hanya dengan
bermodalkan uang Rp. 250.000,- hasil privatannya. Dua per tiga uang itu
dibelikan formulir pendaftaran dan sisanya untuk transport. Tes SPMB 2005 pun
dijalani dengan berbagai ujian yang mengiringi. Mulai dari pusat penukaran
bukti pendaftaran yang sudah ditutup, tidak mendapat kursi di ruang ujian,
dibohongi tukang koran hingga mendapat perlakuan yang tidak seharusnya dari
pihak keuangan kampus di mana ia diterima sebagai mahasiswa barunya. “ kalau
anda tidak mampu untuk membayar ini, jangan kuliah di sini tapi di sana di
belakang, universitas terbuka!, yang hanya satu juta”, begitu ucapan pihak
keuangan kampus tersebut. Sungguh tidak pernah terbayangkan akan menerima
ucapan seperti itu. W tidak membiarkan kesedihannya berlarut-larut, ia
menjadikan ucapan itu sebagai lecutan untuk dirinya terus bergerak menggapai
harapan.
Hari-hari ia lalui untuk memenuhi uang masuk kuliah. Dan bantuan Alloh
Yang Maha Pengasih pun datang dari berbagai arah yang tidak diduga-duga. Belum
genap setahun, uang pinjaman dari teman-temannya untuk membayar uang masuk
kuliah dapat dikembalikan. Alhamdulillah....begitu besarnya kuasa Alloh SWT.
Targetan untuk dapat kuliah empat tahun terwujud sudah manakala diri ini
berhasil menyelesaikan Seminar Hasil Penelitian dan wisuda di tahun 2009. Bukan
tanpa ujian untuk menyelesaikan itu semua. Membaca dan mencatat buku teman
dikostan, aktif organisasi di kampus, bersosialisasi dengan kakak kelas dan
para birokrat kampus adalah strategi W untuk menghadapi dan menyikapi ujian
yang ada selama menjalani perkuliahan. Berjalan kaki dari rumah ke kampus pun
pernah dijalani demi keberlangsungan kulliahnya. Meninggalnya bapak saat dua hari menjelang
sidang Seminar Persiapan Skripsi (SPS) adalah ujian terberat yang harus
dilalui. Berat karena bapak adalah orang yang sangat dekat dan ingin melihat
anak satu-satunya yang kuliah ini diwisuda di hadapannya. Di hati kecil ini,
walau berat tapi ku yakini bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik. Dengan
ini W semakin menghargai arti kehidupan dan perjuangan dari seorang bapak yang
telah memberikan hidupnya untuk ke enam anaknya. “ terima kasih bapak atas
perhatian dan pelajaran kehidupan yang engkau berikan, semoga Alloh SWT
memberikan kebaikan akhirat untukmu, aammiinn.....”
Meninggalnya
bapak cukup memberikan dampak kepada W, di mana saat sidang SPS, ia tidak fokus
dan hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan. Banyak yang harus direvisi
hingga hanya mampu berdo’a “jika sekarang bukan waktu yang pas untuk lulus maka
berikanlah kelapangan, namun sebaliknya jika sekarang adalah waktu yang tepat
untuk lulus maka mudahkanlah”, hanya itu gumaman hatinya. Namun, yang terjadi
adalah lagi-lagi bantuan Alloh datang tepat pada waktunya. Bimbingan luar biasa
dari dosen pembimbing yang luar biasa, kemudahan mendapatkan key informan
dan buku secara gratis dari Departemen Sosial tanpa surat permohonan hingga
kemampuan untuk menjawab semua pertanyaan dari dosen penguji adalah hadiah dari
Alloh setelah menjalani ujian yang menerpa. Alhamdulillah.....kini impian itu tercapai....kepakan
sayap penuh harapan dapat dikibasan ..... Ya Alloh, mudahkanlah diri ini untuk
dapat terus mengepakan sayap menggapai harapan dan cita-cita hingga akhirnya
menuju syurgaMu. Aamminn....